<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d31936954\x26blogName\x3dTikaQy+Blog\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://tikaqy.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://tikaqy.blogspot.com/\x26vt\x3d-1037016941778626016', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
TikaQy Blog
 

Mutiara yang hilang

Ketika berita kedatangan tentara Kristen yang telah siap-siap menghapuskan orang Islam di perbatasan, sampai ke telinga Abu Qadaamah Ash-Shaami, dia langsung bergegas ke mimbar masjid. Dengan ucapan yang membangkitkan semangat, Abu Qadaamah berhasil mengobarkan semangat masyarakat Islam untuk mempertahankan tanah dengan berjihad karena Allah.
Dalam perjalanan pulangnya seorang wanita memberhentikannya lalu berkata, "Assalamu'alaikum wa rahmatullah!". Abu Qadaamah menghentikan langkahnya namun dia tidak memberikan jawaban apa-apa.
Wanita tersebut mengulangi salamnya dan menambah, "Bukanlah ini pekerti seorang yang alim". Lalu mendekati sambil berkata, "Aku mendengar seruanmu di masjid menggalakkan orang-orang beriman untuk berjihad dan apa yang ada padaku hanyalah..." Wanita tersebut menyerahkan dua utas tali kepadanya. Semoga Allah azza wajala menuliskan aku sebagai salah seorang yang mengikuti Jihad-Nya."
Keesokan harinya ketika pasukan Islam siap-siap maju menghadapi musuh, datang seorang anak lelaki berlari menerobos barisan dan berdiri di sebelah kuda Abu Qadaamah sambil berkata, "Demi Allah, aku meminta izinmu untuk menyertai tentara ini." Beberapa pejuang Islam menertawakan anak tersebut. "Kuda-kuda ini akan menginjak-injak mu," kata mereka.
Tetapi Abu Qadaamah merenung jauh ke dalam mata anak tersebut ketika dia mengulangi permintaannya, "Demi Allah, izinku menyertainya". Abu Qadaamah kemudian bersuara, "Hanya dengan satu syarat, seandainya engkau syahid, engkau akan membawaku ke syurga bersama-sama mereka yang engkau akan meminta syafa'at untuknya." Anak tersebut tersenyum, tanda janji.
Ketika kedua pasukan bertarung habis-habisan, anak tersebut yang duduk di belakang kuda Abu Qadaamah meminta, "Demi Allah, berilah aku tiga bilah anak panah". "Engkau akan mensia-siakannya!" balas Abu Qadaamah. Anak tersebut mengulangi permintaannya, "Demi Allah, berikanku anak panah tersebut." Lantas Abu Qadaamah memberikannya dan budak tersebut meluncurkan panah tepat ke arah sasaran.
"Bismillah!" Anak panahnya yang pertama tepat menembus seorang pejuang Kristen. "Bismillah!" Anak panahnya yang kedua juga tepat menembus pejuang Kristen yang kedua. "Bismillah!" Anak panahnya yang terakhir juga tepat menembusi pejuang Kristen yang seterusnya. Tiba-tiba, satu anak panah datang menembus dada anak tersebut dan dia rebah dari kudanya.
Abu Qadaamah segera turun ke sisinya, mengingatkan anak tersebut dalam nafas terakhirnya, "Jangan engkau lupa akan janjimu!" Anak tersebut merogoh sakunya, mengeluarkan sesuatu dan berkata, "Tolong kembalkan ini pada ibuku." "Siapa ibumu?" tanya Abu Qadaamah. "Wanita yang menyerahkan dua utas tali kepadamu tadi malam."
-----------------------------------------------------
Renungkanlah kisah ini. Duhai para muslimah, bisakah kita mencapai tingkatan taqwa seperti ini. Wanita itu sanggup mengorbankan warisnya sementara para wanita zaman sekarang sanggup menggadaikan nyawa mereka asalkan anak mereka selamat di rumah. Sesungguhnya wanita itu mengisi hidupnya dalam pengabdian kepada Allah dan pada saat ujian tiba, dia berhasil melaluinya. Bukan hanya dirinya sendiri yang lulus, malah anak lelakinya turut bersinar dengan keindahan iman yang sama...
Subhanallah!

Komentar

  1. Blogger chemica | 3:31 AM |  

    ^^