<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d31936954\x26blogName\x3dTikaQy+Blog\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://tikaqy.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://tikaqy.blogspot.com/\x26vt\x3d-1037016941778626016', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
TikaQy Blog
 

Istri sebenarnya

Ini kisah seorang pedagang kaya yang memiliki 4 istri. Dia mencintai istri yang keempat, dan menganugerahinya harta dan kesenangan yang banyak. Sebab, dialah yang tercantik diantara semua istrinya. Maka ia selalu memberikan yang terbaik buat istri keempatnya.
Ia juga mencintai istrinya yang ketiga, sangat bangga dan selalu memperkenalkan wanita itu kepada semua temannya. Namun, ia juga selalu khawatir kalau istrinya ini akan lari dengan pria lain.
Begitu juga dengan istrinya yang kedua. Ia pun sangat menyukainya. Ia adalah istri yang sabar dan pengertian. Kapanpun mendapat masalah, ia selalu meminta pertimbangan kepadanya. Dialah tempat keluh kesah, selalu menolong dan mendampingi suaminya melewati masa-masa sulitnya.
Sama halnya dengan istrinya yang pertama. Dia adalah pasangan yang sangat setia. Selalu membawa perbaikan bagi kehidupan keluarga. Merawat dan mengatur semua kekayaan dan usaha sang suami. Akan tetapi, sang pedagang tak begitu mencintainya. Walaupun sang istri pertama ini begitu sayang kepadanya, namun pedagang ini tak begitu mempedulikannya.
Suatu ketika sang pedagang jatuh sakit. Ia menyadari, bahwa dirinya akan segera meninggal. Terbayang semua kehidupan indahnya, dan berkata dalam hatinya, "Saat ini, aku memiliki 4 istri. Namun saat aku meninggal, aku akan sendiri. Betapa menyedihkan jika aku harus hidup sendiri."
Lalu ia meminta semua istrinya datang, dan mulai bertanya pada istri keempatnya, "Kaulah yang paling kucinta, kuberikan kau gaun dan perhiasan yang indah. Nah, sekarang aku akan mati, maukah engkau mendampingiku dan menemaniku?" Ia terdiam. "Tentu saja tidak", jawab istri keempatnya, dan pergi begitu saja tanpa berkata-kata lagi. Jawaban itu sangat menyakitkan hatinya. Seakan-akan ada pisau yang terhunus dan mengiris-iris hatinya.
Pedagang yang sedih ini lalu bertanya pada istri ketiga, "Aku pun mencintaimu sepenuh hati, dan saat ini, hidupku akan berakhir. Maukah engkau ikut denganku dan menemani akhir hayatku?" Istrinya menjawab, "Hidup begitu indah di sini. Aku akan menikah lagi jika engkau mati". Sang pedagang begitu terpukul dengan ucapan ini. Badannya mulai merasa demam.
Lalu ia bertanya kepada istri keduanya. "Aku selalu berpaling padamu setiap kali mendapat masalah. Dan kau selalu mau membantuku. Kini akubutuh sekali pertolonganmu. Kalau aku mati, maukah engkau ikut dan mendampingiku?"
Sang istri keduanya menjawab dengan pelan, "Maafkan aku," ujarnya. "Aku tidak bisa menolongmu kali ini. Aku hanya bisa mengantarmu hingga ke liang kubur saja. Nanti, akan kubuatkan makam yang indah buatmu".
Jawaban itu seperti kilat yang menyambar. Sang pedagang kini merasa putus asa. Tiba-tiba terdengar sebuah suara, "Aku akan tinggal denganmu. Aku akan ikut kemanapun kau pergi. Aku tak akan meninggalkanmu, aku akan setia bersamamu." Sang pedagang lalu menoleh ke samping dan mendapati istri pertamanya di sana.
Dia tampak begitu kurus. Badannya tampak seperti orang kelaparan. Merasa menyesal, sang pedagang lalu bergumam, "kalau saja aku bisa merawatmu lebih baik saat ku mampu, tak akan kubiarkan kau seperti ini, istriku."
______________________________
Sesungguhnya kita mempunyai 4 orang istri dalam hidup ini.
Istri yang keempat, adalah TUBUH KITA. Seberapapun banyak waktu dan biaya yang kita keluarkan untuk tubuh kita supaya tampak indah dan gagah, semuanya bakal hilang. Ia akan pergi segera setelah kita meninggal. Tak ada keindahan dan kegagahan yang tersisa saat kita menghadapNya.
Istri yang ketiga, adalah STATUS SOSIAL DAN KEKAYAAN. Saat kita meninggal, semuanya akan pergi kepada yang lain. Mereka akan berpindah dan melupakan kita yang pernah memilikinya.
Istri yang kedua, adalah KERABAT DAN TEMAN-TEMAN. Seberapapun dekatnya hubungan kita dengan mereka, mereka tak akan bisa bersama kita selamanya. Hanya sampai kuburlah mereka akan menemani kita.
Dan sesungguhnya, istri pertama adalah JIWA DAN AMAL. Mungkin kita sering mengabaikan dan melupakannya demi kekayaan dan kesenangn pribadi. Namun, sebenarnya hanya jiwa dan amal sajalah yang mampu untuk terus setia dan mendampingi kemanapun kita melangkah. Hanya amal yang mampu menolong di akhirat kelak.
Sebelum terlambat, perlakukanlah jiwa dan amal kita dengan bijak. Jangan sampai menyesal belakangan

Komentar