<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d31936954\x26blogName\x3dTikaQy+Blog\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://tikaqy.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://tikaqy.blogspot.com/\x26vt\x3d-1037016941778626016', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
TikaQy Blog
 

Apa yang membuat kalian menangis?

Di Basrah... ada seorang abid yang rasa khaufnya (takut) kepada Allah SWT sangat tinggi, hingga hidupnya di dera dengan tangis. Tatkala ajal telah mendekatinya seluruh keluarga berada disisinya. Ia berkata kepada mereka, "Dudukkan aku", maka merekapun mendudukannya.

Ia menghadap ke arah keluarganya dan bertanya, "Wahai ayahku, apa yang membuatmu menangis?"
Sang Ayah menjawab, "Wahai anakku, aku berfikir tentang kehilangan dirimu dan kesendirianku tanpamu."
Kemudian sang abid menghadap ibunya, dan bertanya, "Wahai ibuku apa yang membuatmu menangis?" Sang Ibu menjawab, "Karena aku harus meneguk pahitnya rasa seorang ibu yang kehilangan anaknya", kemudian ia berpaling ke arah istrinya dan bertanya, "Apa yang membuatmu menangis ya istriku?"
Sang istri menjawab, "karena aku tidak bisa lagi berbuat baik kepadamu dan aku akan membutuhkan orang selainmu".
Kemudian ia berpaling ke arah anak-anaknya dan bertanya, "Apa yang membuat kalian menangis?"
Mereka menjawab, "Karena yatim dan lemah sepeninggalmu ayah."

Saat itulah ia menatap mereka satu persatu, kemudian menangis terisak-isak. Mereka pun heran dan bertanya, "Apa yang membuat engkau menangis"
Ia pun kemudian menjawab, "Aku menangis karena kalian semua menangis untuk diri kalian sendiri bukan untukku. Adakah yang menangis karena jauhnya perjalananku? Adakah yang menangis karena sedikitnya bekalku? Adakah yang menangis karena tempat tidurku diatas tanah? Adakah yang menangis karena hisab yang buruk? Adakah yang menangis karena pemberhentianku dihadapan Rabb semesta alam?"
Kemudian ia terjatuh.
Keluarganya menggerak-gerakkan tetapi ia telah meninggal.

"Allah menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan) nya kembali kemudian kepadaNyalah kamu dikembalikan. Dan pada hari terjadinya kiamat, orang-orang berdosa terdiam berputus asa. Dan sekali-kali tidak ada pemberi syafaat bagi mereka dari berhala-berhala mereka dan adalah mereka mengingkari berhala mereka itu. Dan pada hari terjadinya kiamat, di hari itu mereka (manusia) bergolong-golongan. Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh, maka mereka tetap berada dalam taman (syurga) bergembira. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami (Al Qur'an) serta (mendustakan) menemui hari akhirat, maka mereka tetap berada dalam siksaan (neraka). Maka bertasbilah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu shubuh, dan bagiNyalah segala puji di langit dan di bumi dan di waktu kamu berada pada petang hari dan di waktu kamu berada di waktu Zuhur. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan menghidupkan bumi sesudah matinya. Dan seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur)". (QS 30: 11-19)


Komentar