<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d31936954\x26blogName\x3dTikaQy+Blog\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://tikaqy.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://tikaqy.blogspot.com/\x26vt\x3d-1037016941778626016', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
TikaQy Blog
 

Apakah engkau sahabatku?

Pada zaman Rasulullah, ada dua orang sahabat baik yang bekerja sebagai pengembala kambing. Pada suatu hari sahabatnya yang pertama bertanya kepada sahabatnya yang kedua. "Apakah benar engkau sahabatku yang sebenar-benarnya?"

Maka sahabatnya yang kedua pun menjawab, "Bukankah kita telah bersama semenjak masih kecil dan tumbuh besar bersama-sama? Aku tidak pernah mengkhianati dirimu. Apa lagi yang mampu aku jadikan sebagai bukti bahwa aku benar-benar sahabatmu?"

Sahabat yang pertama tadi membentak, "Sesungguhnya kamulah manusia yang paling pendusta!"

Sahabatnya kedua tadi keheranan dan bertanya apakah kesalahannya sehingga harus dibentak seperti itu. Sahabat pertama tadi pun menjawab, "Pulanglah kau ke rumah, carilah jawabannya, dan esok datanglah kau berjumpa denganku".

Sehari-harian, sahabat kedua tadi mencari sebab kenapa dia dimarahi oleh sahabatnya. Sedangkan sahabatnya itu tidak pernah berkelakuan seperti itu sebelum ini.
Keesokkan harinya, pergilah dia bertemu dengan sahabatnya itu. "Wahai sahabatku, puas sudah aku mencari jawaban untuk pertanyaan mu tetapi tidak jua kutemui", katanya sambil menangis. "Katakanlah wahai sahabat, apa sebenarnya kesalahanku?"

Sahabat yang pertama merenungi wajah sahabat kedua. "Pernahkah engkau mengingatkan aku supaya mengucapkan kalimah syahadah, atau bersholawat keatas junjungan ketika kita beristirahat dari lelah bekerja sambil ngobrol selama ini?". Sahabatnya menggeleng.

"Pernahkah engkau mengingatkan aku supaya segera sholat dan kebaikan segera bersholat ketika adzan dikumandangkan?" Sahabatnya menggelengkan kepalanya.

"Pernahkah engkau menasehati aku supaya berpuasa setiap hari pada bulan ramadhan?" Sahabatnya itu pun menggeleng kembali.

"Pernah jugakah engkau mengingatkan aku mengenai tanggung jawabku supaya berzakat?" sahabatnya menggeleng kepalanya sambil menangis. Namun sahabat pertama tadi meneruskan pertanyaannya.

"Dan pertanyaanku yang terakhir, pernahkah engkau mengajak aku menunaikan haji setiap kali kita dikaruniakan kelebihan rezeki?" Sahabat kedua mendiamkan diri sambil menangis terisak-isak.

"Tidak pernah bukan? Layakkah engkau bergelar sahabat kepadaku? Engkau tidak pernah membantu aku melarikan diri dari neraka jahannam!!

Dari Abi Abdirrahman Abdilah bin Umar bin Khattab ra telah berkata, Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: "ISLAM didirikan atas 5 perkara: Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah & Muhammad adalah utusan Allah; mendirikan sholat; menunaikan zakat; haji ke Baitullah dan puasa bulan Ramadhan".
(HR Bukhari-Muslim)

Komentar