<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d31936954\x26blogName\x3dTikaQy+Blog\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://tikaqy.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://tikaqy.blogspot.com/\x26vt\x3d-1037016941778626016', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
TikaQy Blog
 

sudah cerdas dan pintar kah dirimu?

Duhai sahabat, apakah engkau merasa dirimu cerdas dan pintar? Tahukah engkau apa orang cerdas dan pintar itu? Apakah mereka yang memiliki titel banyak seperti profesor doktor? Ataukah mereka yang bisa berhitungan dengan waktu yang sangat cepat? atau mereka yang selalu menyabet gelar kejuaraan olimpiade dunia? Atau mereka yang selalu mendapat gelar juara di sekolah?
Semua adalah anggapan yang sebenarnya adalah salah. Lalu cerdas dan pintar yang bagaimana yang dimaksudkan sesungguhnya?

Diriwayatkan bahwa Ibnu Umar berkata, "pada suatu hari, beliau datang berjumpa dengan Rasulullah salallahu 'alaihi wassalam dan ketika itu beliau sedang berada di tengah-tengah sahabatnya. Tiba-tiba salah seorang sahabat dari golongan Anshar berdiri dan bertanya kepada beliau, "ya Nabi Allah, siapakah manusia yang paling pintar dan siapa pula yang paling cerdas otaknya?"
Rasulullah salallahu'alaihi wassalam menjawab, "Yang paling cerdas dan pintar ialah orang yang paling banyak mengingat mati dan yang banyak bekal untuk menghadapi mati." Orang seperti itu biasanya melengkapi dirinya untuk bekal kematiannya.
Rasulullah salallahu'alaihi wassalam kemudian bersabda: "Apabila hati seseorang sudah dimasuki nur (cahaya iman), maka hati itu akan menjadi lapang dan terbuka."
Sesudah mendengar ucapan Beliau para sahabat kemudian bertanya, "Apakah tandanya hati yang lapang dan terbuka itu ya Rasul Allah?"Rasulullah salallahu'alaihi wassalam menjawab, "Adanya perhatian terhadap kehidupan yang kekal di akhirat nanti serta timbul kesadaran dan pengertiannya terhadap tipu daya kehidupan dunia, maka bersiap-siaplah menghadapinya sebelum datangnya mati itu".
Akhirnya Rasulullah salallhu'alaihi wassalam bersabda: "Cukuplah kematian itu menjadi guru/pelajaran".
Allah subhanahu wata'alla telah menegaskan: "Di mana saja kamu berada, kematian pasti akan menjumpaimu, walau sekali pun berada di dalam maghligai yang kukuh dan kuat" (QS An Nisaa' : 78)

Duhai sahabat, pernahkah engkau bercita-cita untuk segera mati? Andai engkau memiliki pikiran seperti itu segeralah beristighfar dan mohon ampun kepada Nya, karena bercita-cita supaya lekas mati bukanlah yang diajarkan oleh agama Islam.
Rasulullah salallahu'alaihi wassalam telah bersabda: "Janganlah sekali-kali salah seorang daripada kamu bercita-cita supaya lekas mati, karena suatu malapetaka yang menimpa dirimu. Daripada bersikap demikian lebih baik kita berkata, "Ya Allah hidupkanlah saya sekiranya hidup itu lebih baik bagiku dan matikanlah saya sekiaranya mati itu yang lebih baik bagiku."

Kematian...manusia tidak suka membicarakannya. Tetapi kematian itu tidak bisa dihindari. Kita suatu saat pasti mati. Yang belum pasti adalah menyiapkan bekal untuk diri, walaupun tahu dirinya pasti mati. Mumpung masih ada waktu..mumpung masih ada nafas...mumpung kematian belum menjemput...carilah bekal di dunia sebanyak-banyaknya.....

Wallahu'alam bi shawab

Komentar