<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d31936954\x26blogName\x3dTikaQy+Blog\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://tikaqy.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://tikaqy.blogspot.com/\x26vt\x3d-1037016941778626016', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
TikaQy Blog
 

JIHAD

Rasulullah SAW bersabda: "sesungguhnya berpagi hari atau berpetang hari di jalan Allah lebih baik daripada dunia dan segala isinya."

Sebagian ahlul 'ilmi ada yang mengartikan bahwa: Barangsiapa yang berangkat pagi hari ke masjid, maka dia berada di jalan Allah; barangsiapa yang berangkat petang hari ke masjid maka dia berada di jalan Allah; barangsiapa yang mempersiapkan seorang yang akan berperang, maka dia berada di jalan Allah; dan barangsiapa yang mengucapkan kalimat yang berguna bagi kaum mujahidin, maka dia berada di jalan Allah.

Barangsiapa yang tidak mampu berjihad dengan dirinya hendaklah ia berjihad dengan hartanya. Barangsiapa yang tidak mampu berjihad dengan hartanya, hendaklah ia berjihad dengan lisannya, yaitu dengan memuji jihad dan menyebarkan pujian mati syahid di berbagai majelis pertemuan dan mencela kekafiran dan para pelakunya serta orang-orang komunis dan kaum atheis.

Barangsiapa yang tidak mampu berjihad dengan lisannya, hendaklah ia berjihad dengan hatinya, yaitu dengan melakukan niat yang baik dalam hal tersebut seraya berjihad melawan hawa nafsunya.

Pernah ditanyakan kepada Ibnu Taimiyah saat ia mendaki gunung di Damaskus: "Mengapa engkau mendaki gunung dan menuruninya?" Ia menjawab kurang lebih seperti berikut: "Aku membayangkan seakan-akan musuh menyerang kami, lalu aku bermaksud untuk mempersiapkan diri guna menghadapinya."
Inilah yang disebut dengan bisikan hati untuk melakukan jihad.
Mereka bertanya kepada Khalid bin Walid: "Kesenangan apakah yang paling besar menurutmu?" Khalid bin Walid menjawab: "Demi Allah, sesungguhnya kesenangan paling besar yang aku alami adalah pada suatu malam yang kualami dalam perang Yarmuk. Saat itu aku terbangun pada malam hari dan ternyata semua pasukan tertidur dengan lelapnya karena capek dan lelah yang mereka alami. Aku membangunkan istriku dan kukatakan kepadanya, "Maukah engkau menjalani suatu malam dari malam-malam surgawi di jalan Allah?' Istriku menjawab, "Ya". Kukatakan kepadanya, "Kalau begitu, bangunlah marilah kita jaga pasukan ini." Ia pun bangun dan kami mengambil air wudlu pada malam yang dingin itu. Tiada yang mengetahui betapa dinginnya malam itu, kecuali hanya Allah, sedangkan seluruh pasukan saat itu menyelimuti diri mereka dengan kain selimutnya masing-masing. Selanjutnya aku bangkit menjaga pasukan dan langit menurunkan air hujannya kepada kami, maka aku sibuk menyelimuti tubuh sebagian teman-temanku dengan kain selimut dan kain penutupnya masing-masing. Demi Allah, menurut penilaianku, tiada suatu malam pun yang lebih indah dan lebih menyenangkan bagiku di dunia ini, selain malam itu." Ini sebagian liputan yang telah dihimpun oleh Bukhari dalam kitab shahihnya.

Rasulullah SAW bersabda:
"Adakah orang-orang berjaga-jaga untuk surga, karena sesungguhnya surga itu, demi Tuhan yang diriku berada dalam genggaman kekuasaanNya, adalah gedung yang putih, cahaya yang bertaburan, air yang mengalir dan bunga yang putih"
(sumber: Cambuk hati, 'Aid bin Abdullah Al Qorni, IBS)

By: tika dewi | Friday, June 29, 2007 at 3:09 AM | |

Wanita Sholehah

Wanita bukan dijadikan diatas kepala untuk disanjung dan dipuja.
Wanita juga bukan dijadikan dari alas kaki untuk dipijak-pijak sebagai alas kaki.
Tetapi wanita dijadikan dari tulang rusuk kiri lelaki,
dekat dengan hati untuk disayangi,
dekat dengan tangan untuk dilindungi.
Tulang rusuk kiri lelaki, bengkok sifatnya.
Menjadi tanggung jawab lelaki untuk meluruskannya.
Adakah batang yang bengkok mampu menghasilkan bayangan yang lurus.
Akal wanita setipis rambutnya, selalu mengikut perasaan ketika berbicara.
Hati wanita serapuh kaca, mudah tersentuh dengan kata-kata.
Nafsu wanita setinggi gunung, hanya keimanan yang mampu menghalanginya.
Suara wanita gemersik bak buluh perindu hingga menusuk, membelai di kalbu.
Bicaranya wanita sehalus sutera, takkan jemu ketika mendengarnya.
Air mata wanita mahal harganya, tanda kasih pada kekasihnya.
Kasih wanita selembut salju, mampu membuat lelaki hilang tuju.
Disebalik tabir ada senyuman... diukir untuk suami beriman..yang menemani kehidupan.
Disebalik tabir ada tangisan, air mata dititiskan demi cinta Ar-Rahman.
Disebalik tabir ada amalan, yang bertunjangkan keimanan, mewarnai wajah kehidupan..
menuju kebahagiaan...
Disebalik tabir kini bersinar, cahaya indah takkan pudar, yang menyinari kehidupan...
Disebalik dahulunya terpancar garis kelukaan, datanglah Al Quran dan sunnah memberi ketenangan..
Wanita sholehah akhir zaman, dunia bukannya idaman, cintanya hanya pada Ar-Rahman..menuju ketaqwaan..

Dunia laksana perhiasan. Dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholehah...

By: tika dewi | Friday, June 15, 2007 at 4:03 AM | |