<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d31936954\x26blogName\x3dTikaQy+Blog\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://tikaqy.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://tikaqy.blogspot.com/\x26vt\x3d-1037016941778626016', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
TikaQy Blog
 

ujian kenikmatan: kekayaan

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Amamah, diceritakan tentang nasib seorang sahabat yang bernama Sa'labah bin Hatib. Sa'labah adalah seorang yang miskin namun sangat rajin dalam beribadah. Suat hari Sa'labah datang menemui Rasulullah SAW dan berkata: "Doakan ya Rasulullah supaya saya dikaruniai Illahi rezeki yang banyak".
Rasulullah SAW merasa tidak suka mendengar kata-kata Sa'labah tersebut. Beliau lalu berkata.""Tidakkah engkau merasa ridha hidup seperti nabi-nabi Allah, yaitu mencukupkan apa yang ada. Saya sendiri, apabila menghendaki kekayaan, maka Allah dapat mengaruniakan satu gunung emas dan perak". Lalu Sa'labah menjawab,"Kalau saya mendapat rezeki banyak dari Illahi, maka saya akan menafkahkan harta itu untuk kepentingan umum, dan akan saya berikan kepada setiap orang yang memerlukan dan berhajat."
Akhirnya, Nabi memohonkan kepada Allah supaya Sa'labah mendapat rezeki yang banyak. Permohonan itu pun dikabulkan oleh Allah. Binatang ternak yang dipelihara oleh Sa'labah berkembang biak dengan cepatnya sampai memerlukan satu lapangan yang sangat luas untuk tempat pengembalaannya.
Singkat cerita, Sa'labah menjadi seorang hartawan, kekayaannya terkenal ke seluruh kota dan desa.
Tetapi, semenjak "bintang"nya terang, ia semakin sibuk mengurusi kekayaannya itu. Tadinya Sa'labah termasuk orang yang sangat tekun beribadah, karena kesibukannya mulailah ia melalaikan ibadahnya. Sholat Dhuhur dan Ashar kerapkali dijamakkan saja (dikumpulkan jadi satu), walaupun tidak ada illat dan alasan-alasan yang sah. Dalam sholat berjamaah yang semula rutin dikerjakan acapkali tidak kelihatan. Lama-kelamaan Sa'labah tidak muncul sama sekali dalam sembahyang Jum'at. Dia sudah terlalu sibuk mengurusi harta-kekayaannya itu.
Tatkala dua sahabatnya menyampaikan kepada Rasulullah tentang niat mereka mengumpulkan sedekah dari kaum hartawan untuk kepentingan umum, maka Nabi menyuruh mereka berdua menemui Sa'labah untuk meminta sumbangan daripadanya, sesuai dengan janji dan ikrarnya dahulu. Lalu kedua utusan itupun membawa surat dari Nabi sendiri untuk Sa'labah.
Namun setelah Sa'labah membaca surat yang ditulis sendiri oleh Rasulullah SAW tersebut, Sa'labah pun berkata, "Apakah permintaan ini bersifat desakan, atau ada unsur paksaan?"
Dengan 1001 macam dalih, Sa'labah mengelakkan untuk memberikan sumbangan, sehingga akhirnya kedua utusan itu pun pulang dengan tangan hampa.
Tatkala peristiwa itu mereka laporkan kepada Rasulullah, maka Rasulullah berkata, "Celaka engkau ya Sa'labah, Celakalah! Pada saat itu turunlah wahyu Illahi yaitu surat At-Taubah (75-77) :

"Dan sebagian diantara mereka ada yang telah menjanjikan kepada Tuhan: Demi, jika Tuhan memberikan karuniaNya kepada kami, sesungguhnya kami akan bersedekah dan kami akan termasuk orang yang baik-baik. Tetapi, setelah Tuhan memberikan sebagian dari karuniaNya kepada mereka, lantas mereka menjadi bakhil (kikir) dan berputar dan mereka jadi menentang. Hal itu mengakibatkan kepalsuan iman didalam hati mereka sampai di hari mereka bertemu dengan Tuhan, karena mereka memungkiri apa yang telah mereka janjikan kepada Tuhan dan karena mereka telah berdusta".

Salah seorang kerabat Sa'labah yang mendengar ucapan dan reaksi Rasulullah SAW terhadap kejadian itu dan mengetahui pula tentang wahyu Illahi yang turun mengenai soal tersebut, pergi menemui Sa'labah. Saudaranya itu berkata kepada Sa'labah: "Sesungguhnya, celakalah engkau, hai Sa'labah.Rasulullah telah menerima wahyu Tuhan yang tertuju kepada dirimu sendiri."
Dengan perasaan takut dan menyesal, Sa'labah buru-buru pergi menemui Rasulullah, untuk menyatakan bahwa ia akan mengeluarkan sedekah dari harta kekayaannya dan dimintanya suapaya RAsulullah menerimanya.
"Tuhan telah melarang saya untuk menerima sedekah dari engkau!", kata RAsulullah.
Sa'labah duduk tersimpuh dan sujud ke tanah mendengar ucapan Rasulullah tersebut. Tetapi, kata putus sudah jatuh, nasi telah menjadi bubur.
Laksana seekor ayam yang diserang flu burung, kepalanya terkulai, Sa'labah mencoba mendatangi Abu Bakar Sidiq dan Umar bin Khattab, dengan harapan agar mereka berdua dapat menerima sedekah yang akan diserahkannya. Kedua sahabat RAsulullah itu pun menolak untuk menerimanya, sehingga hal tersebut menjadikan siksaan batin yang tidak dapat dipikul lagi oleh tubuh Sa'labah.
Diceritakan lebih jauh dalam hadits tersebut, bahwa dizaman khalifah Usman bin Affan, Sa'labah meninggal dunia dalam keadaan yang sangat mengenaskan.....

--------------------------------------------
Kebanyakan sifat manusia apabila dalam keadaan kesempitan maka ia memohonkan kepada Tuhannya supaya dilapangkan rezekinya dan kerap berjanji kepada diri sendirinya bahwa ia akan memberikan sebagian rezekinya nanti untuk amal kebajikan. Tetapi setelah permohonannya dikabulkan Allah, maka dia menjadi bakhil dan lupa akan janji yang telah diucapkannya sendiri. Imam Al Ghazali memberikan perumpamaan untuk orang yang demikian, "Laksana seorang yang meminum air laut, semakin diminum semakin haus...semakin kaya seseorang semakin bakhil akan ada dalam dirinya"
Duhai sahabat, mau kah dirimu berkelakuan demikian? sesungguhnya salah satu sifat orang mukmin adalah bersedia menafkahkan rezeki yang telah dilimpahkan Allah kepadanya.... semoga kisah diatas bisa menjadi ikhtibar bagi kita semua agar senantiasa bisa mensyukuri nikmat yang Allah berikan sebanyak apapun itu.. amin

"Sebenarnya orang-orang yang mukmin itu ialah mereka yang ketika disebut nama Allah, hatinya penuh ketakutan, dan apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Tuhan, maka bertambah keimanannya. Dan mereka bertawakal kepada Tuhannya. Mereka tetap menegakkan sembahyang dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang sebenarnya beriman. Mereka memperoleh beberapa derajat (kehormatan), ampunan dan rezeki yang berharga disisi Tuhannya."
(QS Al Anfal: 2-4)






By: tika dewi | Friday, April 27, 2007 at 3:28 AM | |

Pesankan sebuah kamar di neraka!

Pada suatu hari seorang gadis yang telah terpengaruh budaya Barat tengah menaiki sebuah mini bus menuju sebuah kota tujuan di wilayah Iskandariah (Mesir). Malangnya meski tinggal di daerah yang terkenal dengan tradisi keislaman, pakaian si gadis itu sungguh menyolok mata. Pakaiannya agak tipis dan sedemikian seksi sehingga hampir telihat dengan jelas bentuk tubuhnya yang seharusnya disembunyikan bagi seorang wanita dari pandangan lelaki yang bukan mahramnya.
Gadis itu kira-kira berusia sekitar 20 tahunan. Didalam bus itu ada seorang tua yang rambutnya telah dipenuhi uban yang kemudian menegur si gadis itu. Orang tua itu berkata, "Wahai gadis! Alangkah baiknya jika kamu berpakaian yang lebih sopan, yang sesuai dengan adat ketimuran dan sesuai dengan agamamu (Islam), itu akan lebih baik daripada engkau berpakaian begitu yang pastinya menjadi mangsa pandangan liar kaum lelaki.."
Namun nasehat yang sesuai dengan tuntunan agama itu dijawab oleh si gadis dengan jawaban yang mengejek, "Siapalah kamu wahai pak tua? Apakah di tanganmu ada anak kunci syurga? Atau adakah kamu memiliki sejenis kuasa yang menentukan aku bakal berada di syurga atau neraka?"
Setelah menghamburkan kata-kata yang sangat mengiris perasaan lelaki tua itu, gadis itu tertawa mengejek panjang. Tidak cukup sampai disitu, si gadis itu lantas mencoba memberikan telephon genggamnya kepada lelaki tua tadi sambil melafazkan kata-kata yang lebih dasyat.
"Ambil handphone ku ini dan hubungilah Allah serta tolong pesankan sebuah kamar di neraka jahannam untukku", katanya lagi lantas tertawa terkekeh-kekeh tanpa mengetahui bahwasanya dia sedang mempertikaikan hukum Allah dengan begitu biadab.
Orang tua itu sangat terkejut mendengar jawaban si gadis sexi itu. Sangat disayangkan wajah yang sedemikian cantiknya tidak sebanding dengan perilakunya yang demikian buruk. Penumpang-penumpang yang lain ikut turut terdiam bahkan ada yang menggeleng-gelengkan kepalanya saking herannya melihat gadis itu. Semua penumpang kemudian tidak menghiraukan si gadis itu lagi dan tak ada lagi yang beritikad menasehatinya karena khawatir gadis itu akan menghina agama dengan lebih parah lagi.
Sepuluh menit kemudian bus itu tiba di perhentian.Gadis cantik bermulut lancang itu didapati tengah tertidur di muka pintu bus. Kondektur bus dan para penumpang yang lain berusaha untuk membangunkannya namun didapatinya gadis itu sudah tidak sadarkan diri. Saat diperiksa nadinya, ternyata sudah tidak berdetak lagi. Gadis itu sudah mati! Dan gemparlah semua penumpang bus saat itu.
Tubuh gadis itu oleng dan akhirnya terjatuh ke pinggir jalan. Orang-orang segera bertindak untuk menyelamatkan mayat gadis itu, namun sekali lagi mereka terkejut. Sesuatu telah terjadi pada mayat gadis sombong itu. Mayatnya yang terlah terbujur kaku di pinggir jalan raya menjadi hitam seolah habis terbakar api. Dua tiga orang penumpang mencoba mengangkat mayat gadis tersebut juga merasa keheranan karena tangan mereka terasa panas dan hampir terbakar begitu menyentuh mayat gadis itu.
Akhirnya mereka memanggil pihak keamanan untuk mengurusi mayat si gadis itu.

----------------------------------------------------
Apakah hasratnya memesan sebuah kamar di neraka jahannam dikabulkan Allah?Na'udzubillahi mindzalik! Sesungguhnya Allah Maha Berkehendak atas segala sesuatu.
Semoga kisah ini bisa di jadikan ikhtibar dan pelajaran bagi kita semua. Janganlah sekali-kali kita mempertikaikan hukum Allah dan sunnah Rasul Nya dengan menjadikannya sendau gurau ataupun ejekan.

"Dan diantara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu bahan olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan" (QS Lukman : 6)

By: tika dewi | Monday, April 16, 2007 at 6:41 AM | |

Larangan membujang bagi yang telah mampu kawin

Dari Ibnu Abbas, Seorang lelaki datang kepada Rasulullah SAW menanyakan ttg membujang. Tanyanya: "Bolehkah saya berkebiri?" Rasulullah bersabda: "Bukanlah terbilang umatku bagi orang yang mengebiri dan minta dikebiri."

Sa'ad bin Abi Waqash berkata, Rasulullah SAW menolak Utsman bin Madz'un untuk membujang. "Andaikata dia dibolehkan membujang, tentu kami (para sahabat) akan berkebiri saja." (HR Bukhari)

Maksudnya: Sekiranya memang membujang itu diperbolehkan oleh Nabi Muhammad SAW tentulah kami akan membujang, sehingga kami perlu berkebiri juga.
Kata Thabary: Membujang yang dimaksudkan oleh Utsman bin Madz'un ialah mengharamkan dirinya untukawin, pakai wangi-wangian dan segala kenikamatan hidup. Dalam hubungan ini turunlah ayat:
"Hai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah kepada kamu dan jangan kamu melampaui batas karena Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas." (Al Maidah 87)

Kadang kala manusia berkeinginan untuk hidup membujang dan menjauhkan diri dari masalah duniawi, hidup hanya untuk shalat malam, berpuasa dan tidak mau menikah selamanya bagaikan hidupnya seorang pendeta yang menyalahi tabi'at (naluri) manusia sehat. Islam memperingatkan bahwa hidup semacam itu berlawanan dengan fitrah dan menyalahi ajaran Agama. Karena Rasulullah SAW sendiri selaku anutan para umat Islam dan seorang yang paling takut dan bertaqwa kepada Allah, masih tetap berpuasa dan berbuka, shalat malam dan tidur serta menikah juga. Dan orang yang mau menyalahi tuntunan ini tidaklah patut digolongkan sebagai umat beliau yang baik.
"Tiga orang pernah datang ke salah satu rumah istri Nabi Muhammad SAW bertanya tentang ibadah Beliau. Ketika mereka telah mendapatkan keterangan, mereka merasa dirinya kecil. Lalu mereka berkata, "Seberapalah kita ini dibandingkan dengan Rasulullah SAW padahal beliau telah diampuni dosanya yang lalu dan yang akan datang?
Orang pertama menjawab: "Adapun aku akan shalat malam terus selamanya."Orang kedua menyahut: "Aku akan puasa terus dan tidak berbuka"
Orang ketiga menjawab: "Aku menjauhi perempuan dan selamanya tidak akan menikah"
Kemudian Rasulullah SAW datang lalu bersabda: :Kamukah tadi yang berkata begini dan begitu? Demi Allah, bukankah aku ini orang yang paling taqwa kepada Allah, tetapi aku pun tetap berpuasa dan berbuka, shalat dan tidur dan menikah. Barang siapa membenci tuntunanku berarti ia bukan bukan dari umatku" (HR Bukhari dan Muslim)

"Diantara tanda kekuasaan Nya diciptakan bagi kamu pasangan dari dirimu sendiri agar kamu hidup tenang bersamanya dan cinta kasih sesama kamu. Sesungguhnya yang demikian itu merupakan tanda-tanda (kekuasan Nya) bagi kaum yang berpikir." (Ar Ruum: 21)

Salah satu hikmah menikah adalah merupakan jalan keluar dalam penyaluran kebutuhan biologis manusia. Dengan menikah badan menjadi segar, jiwa tenang, mata terpelihara dari melihat yang haram danperasaan tenang menikmati barang yang halal.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya perempuan itu menghadap dengan rupa setan dan membelakangi dengan rupa setan pula. Jika seseorang diantara mu tertarik kepada seorang wanita, hendaklah ia datangi istrinya agar nafsunya dapat tersalurkan." (HR Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzy)

Kata Qurtuby: "Orang bujangan yang sudah mampu kawin dan takut dirinya dan agamanya jadi rusak, sedang tak ada jalan untuk menyelamatkan diri kecuali dengan kawin, maka tak ada perselisihan pendapat ttg wajibnya ia kawin. Jika nafsunya mendesak sedang ia tidak mampu membelanjai istrinya, maka Allah nanti akan melapangkan rizkinya.
Allah berfirman : "Hendaklah orang-orang yang tidak mampu kawin menjaga dirinya sehingga nanti Allah mencukupkan mereka dengan karuniaNya." (QS An_nuur 33)
Dianjurkan pula bagi yang belum mampu menikah untuk banyak2 berpuasa sebagaimana hadits yang diriwayatkan Jama'ah dari ibnu Mas'ud, Rasulullah bersabda: "Hai golongan pemuda! Bila diantara kamu ada yang mampu kawin maka hendaklah ia kawin, karena nanti matanya akan lebih terjaga dan kemaluannya akan lebih terpelihara. Dan bilamana ia belum mampu kawin, maka hendaklah ia berpuasa, karena puasa itu ibarat pengebiri."

Dunia ini laksana perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalehah. (HR Muslim)
Bagi seorang mukmin, sesudah bertaqwa kepada Allah, tak ada barang lain yang terbaik selain istri shalehah yaitu apabila diperintahkan taat, dilihat menyenangkannya, diberikan janji diterimanya dengan baik dan apabila ditinggal pergi dijaganya kehormatan dirinya dan harta suaminya dengan baik" (HR Ibnu Majah dan Nasa'i)

Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda: Ada 4 perkara siapa yang memilikinya berarti mendaptkan kebaikan dunia dan akhirat yaitu: hati yang selalu bersyukur, lisan yang selalu berdzikir dan sabar di waktu sakit serta istri yang mau dinikahi bukan karena mau menjerumuskannya ke dalam kemaksiatan dan menginginkan hartanya." (HR Thabrany)

"Barang siapa diberi rizki oleh Allah seorang istri yang sholehah, sesunguhnya telah ditolong separoh agamanya. Dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah pada separoh yang lainnya. (HR Thabrany dan Hakim)


"Dan kawinilah bujang-bujang kamu dan budak laki-laki dan perempuan yang telah patut kawin. Jika mereka itu miskin, maka nanti Allah berikan kecukupan kepada mereka dengan karuniaNya. Dan Allah Maha Luas karuniaNya dan Maha Tahu." (Qs An Nuur 32)

By: tika dewi | Thursday, April 05, 2007 at 4:30 AM | |